Menteri Wihaji Kunjungi Ibu Melahirkan di Hari Keluarga: Dorong Tradisi dan Tekankan Peran Ayah.

 

Lembang, jabartrusted.com

Dalam momen peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Menteri Koordinator Bidang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kepala BKKBN), H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., melakukan kunjungan hangat ke beberapa ibu yang melahirkan tepat pada tanggal 29 Juni. Kunjungan berlangsung di praktik mandiri Bidan Nia dan RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Kehadiran Menteri Wihaji bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai bentuk nyata penghargaan negara terhadap peran keluarga dalam membentuk generasi masa depan. Ia menyapa langsung para ibu dan keluarga bayi baru lahir, memberikan bingkisan, serta menyampaikan pesan-pesan penting tentang makna keluarga.

“Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak kita. Di sanalah anak belajar bicara, bersikap, hingga membangun karakter. Oleh karena itu, memperkuat keluarga adalah pondasi membangun generasi emas,” ujar Wihaji.

Dalam kunjungannya, Wihaji juga turut menyaksikan momen penamaan bayi. Salah satu bayi yang lahir di RSUD Lembang diberi nama Muhammad Adrian Rigana, dengan kata “Rigana” sebagai akronim dari Hari Keluarga Nasional—sebuah simbol ikatan antara kelahiran, harapan, dan momentum nasional.

Kampanye Peran Ayah dan Stunting

Tak hanya fokus pada ibu, Menteri Wihaji juga menaruh perhatian khusus pada peran ayah dalam pengasuhan anak. Ia membagikan topi bertuliskan “Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)” sebagai ajakan bagi para ayah untuk lebih aktif terlibat dalam keluarga.

“Peran ayah sangat krusial, baik secara emosional maupun dalam tumbuh kembang anak. Kita ingin ayah-ayah di Indonesia jadi teladan,” tambahnya.

Dalam konteks pembangunan keluarga, kunjungan ini juga sekaligus menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting. Pemerintah melalui BKKBN menargetkan penurunan angka stunting di Bandung Barat menjadi 18% pada tahun 2029. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa menjadi pengingat bahwa langkah kecil di keluarga memiliki dampak besar untuk bangsa.

Bangkitkan Tradisi dan Kesadaran Kolektif

Tradisi menjenguk ibu melahirkan di Hari Keluarga kini digiatkan kembali sebagai bentuk perhatian sosial yang mengakar. Menteri Wihaji berharap tradisi ini dapat terus hidup di tengah masyarakat.

“Tradisi ini bukan sekadar simbolik. Ia membawa pesan bahwa kelahiran adalah harapan, dan keluarga adalah tempat paling awal bagi harapan itu tumbuh,” tutupnya.


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *