California.Jabartrust.com, – Penelitian terbaru dalam bidang astrofisika mengungkap wawasan baru tentang energi gelap dan ekspansi alam semesta. Studi terhadap hampir 4.000 supernova menunjukkan bahwa ledakan bintang ini tidak selalu terjadi dengan pola yang seragam, seperti yang selama ini diyakini.
Supernova dan Perannya dalam Mengukur Alam Semesta
Supernova, yaitu ledakan bintang di akhir siklus hidupnya, telah lama digunakan sebagai alat untuk mengukur jarak kosmis dan memahami laju ekspansi alam semesta. Khususnya, ledakan bintang kerdil putih dianggap memiliki tingkat kecerahan yang konsisten, sehingga dijadikan patokan dalam studi kosmologi.
Namun, temuan terbaru mengindikasikan bahwa ledakan ini memiliki variasi yang jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keandalan supernova sebagai alat ukur dalam penelitian energi gelap.
Penemuan dari Zwicky Transient Facility (ZTF)
Penelitian ini dilakukan menggunakan Zwicky Transient Facility (ZTF), survei langit canggih yang mampu memantau perubahan objek luar angkasa dengan cepat. Data dari ZTF menunjukkan bahwa supernova kerdil putih memiliki berbagai jenis ledakan, dari yang sangat redup hingga yang sangat terang dan bertahan lama.
“Berkat teknologi pemantauan cepat ZTF, kami dapat mengidentifikasi ledakan yang hingga satu juta kali lebih redup dibandingkan bintang paling redup yang terlihat dengan mata telanjang,” ungkap Prof. Kate Maguire, salah satu peneliti utama dalam studi ini.
Para ilmuwan menemukan bahwa supernova bisa dipicu oleh berbagai skenario, seperti tabrakan antar bintang atau proses “kanibalisme” di mana satu bintang menyerap material dari bintang lain dalam sistem biner. Keanekaragaman ini berdampak besar pada pemahaman kita tentang bagaimana supernova digunakan dalam studi kosmologi.
Dampak terhadap Studi Energi Gelap
Variasi dalam ledakan supernova ini membuat ilmuwan harus mengevaluasi ulang metode pengukuran ekspansi alam semesta. Jika kecerahan supernova tidak seragam, maka penghitungan tentang laju ekspansi dan pengaruh energi gelap mungkin kurang akurat.
Sejak lama, energi gelap dianggap sebagai kekuatan misterius yang mempercepat perluasan alam semesta. Namun, jika alat ukur utama dalam penelitian ini ternyata memiliki ketidakpastian yang besar, maka metode yang selama ini digunakan mungkin perlu diperbarui atau digantikan.
Era Baru dalam Kosmologi
Penemuan ini membuka peluang penelitian baru dan mendorong revisi terhadap model kosmologi yang ada. Dengan semakin banyak data yang dikumpulkan dari ZTF dan observatorium lain, ilmuwan dapat menyusun pemahaman yang lebih akurat tentang perilaku supernova dan dampaknya terhadap alam semesta.
Meski misteri energi gelap masih jauh dari terpecahkan, penelitian ini membawa kita selangkah lebih dekat dalam mengungkap rahasia kosmos. Alam semesta ternyata jauh lebih kompleks dari yang kita bayangkan, dan setiap penemuan baru membawa kita lebih dekat pada pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana semuanya berkembang. .**(Red).