IKN: Dari Proyek Ambisius Jadi Destinasi Libur Lebaran

KALIMANTANTIMUR.JABARTRUSTED.COM, – Ibu Kota Nusantara (IKN), megaproyek yang digagas era Presiden Joko Widodo, kini memasuki babak baru yang tidak terduga. Alih-alih dipadati Aparatur Sipil Negara (ASN) atau dipenuhi aktivitas pembangunan, kawasan seluas 256.000 hektare di Kalimantan Timur itu justru berubah menjadi lokasi wisata dadakan saat libur Lebaran 2025.

Langkah Otorita IKN membuka kawasan tersebut untuk publik terbukti menarik. Sejak 27 Maret hingga 5 April 2025, jumlah pengunjung tembus 64.000 orang, dengan puncak kunjungan terjadi pada 3 April, yakni sebanyak 14.105 pengunjung dalam satu hari. Hari-hari berikutnya juga masih ramai, dengan 10.215 orang pada 4 April dan 12.307 orang tercatat pada 5 April.

“Setelah Hari Raya Idulfitri, kunjungan terus meningkat dan telah mencapai puncaknya,” ujar Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, dilansir dari situs resmi ikn.go.id.

Ketika IKN Jadi Tempat Piknik

Pemandangan IKN hari ini terasa jauh dari kesan ibu kota negara masa depan. Taman-taman, jalan lebar, dan struktur beton setengah jadi kini lebih mirip latar foto keluarga, tempat anak-anak berlarian, atau sekadar lokasi ngabuburit sambil menanti matahari terbenam di antara pepohonan yang belum sepenuhnya rindang.

Banyak warga dari sekitar Kalimantan Timur datang dengan penasaran: ingin melihat langsung “ibu kota baru” yang selama ini hanya mereka kenal lewat televisi. Namun, di balik keramaian sesaat ini, kekhawatiran akan nasib megaproyek tersebut terus bergema.

Pemangkasan Anggaran, Pembangunan Terhenti

Pasca-pemilu dan transisi pemerintahan ke tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto, pembangunan IKN menghadapi tantangan baru. Anggaran IKN dari APBN dikabarkan diblokir, menyusul kebijakan efisiensi fiskal pemerintahan baru.

Meski begitu, pemerintah tetap menjanjikan kelanjutan proyek ini. Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkap bahwa Rp48,8 triliun telah dialokasikan untuk pembangunan IKN hingga 2029, sebagaimana disampaikan pada 6 Februari 2025 lalu.

Sementara itu, hingga akhir 2024, pembangunan tahap pertama IKN telah menelan dana sebesar Rp89 triliun, dengan Rp72,5 triliun sudah disalurkan lewat APBN secara bertahap sejak 2022.

Namun demikian, progres fisik tak terlihat sebanding dengan gelontoran anggaran, terutama setelah pemindahan ASN dari Jakarta ke IKN kembali tertunda. Pemerintah awalnya menargetkan pemindahan pada Juli 2024, kemudian mundur ke September, lalu Januari 2025. Namun, hingga kini, belum ada satupun ASN yang resmi bekerja di IKN.

Megaproyek dalam Tanda Tanya

Tak hanya publik yang mempertanyakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga menyoroti persoalan serius dalam proyek IKN, mulai dari ketidaksesuaian dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga lambatnya proses pelepasan lahan hutan.

Semua itu membuat IKN, proyek yang dulunya dipromosikan sebagai simbol transformasi Indonesia ke arah modernitas, kini justru terjebak di antara ambisi dan realita politik-fiskal.

Masa Depan IKN: Wisata atau Wacana?

Saat ini, IKN mungkin lebih ramai oleh pengunjung musiman ketimbang oleh pekerja konstruksi. Namun, pertanyaan yang lebih besar masih menggantung di langit Kalimantan: Apakah IKN akan selesai dibangun sesuai visi awal, atau hanya akan jadi monumen dari mimpi yang terlalu besar?

Untuk sementara, warga menikmati suasana tenang dan pemandangan luas dari “ibu kota masa depan”—meski hanya sebagai tempat piknik Idulfitri, bukan pusat pemerintahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *